Benediktus XVI menyatakan seorang uskup non-Katolik sebagai “Pastor” dari Gereja yang satu dan sejati, dan lainnya

Baca lebih lanjut Bidah-Bidah Terkini Benediktus XVI

Pesan Benediktus XVI, 24 November 2011, kepada “Patriark Ekumenis Ortodoks”  Bartholomeus I untuk Pesta St. Andreas:

“Kepada Paduka Suci
BARTHOLOMEUS I
Uskup Agung Konstantinopel
Patriark Ekumenis

‘Semoga Allah dari pengharapan memenuhi anda dengan segala sukacita dan damai dalam kepercayaan’ (Roma 15:13). Di dalam persekutuan iman yang telah kita terima dari para Rasul dan di dalam kasih persaudaraan yang mengikat kita, saya dengan sepenuh hati bergabung di dalam perayaan khidmat di mana anda memimpin, Paduka Suci, pada pesta Rasul dan Martir, St. Andreas, saudara dari Petrus dan pelindung kudus dari Patriarkat Ekumenis ini, untuk mengungkapkan harapan kepada Paduka Suci, para anggota Sinode Kudus ini, para imam dan para umat beriman keberlimpahan karunia surgawi dan Berkat ilahi. Doa-doa saya, seperti pula doa-doa saudara-saudari Katolik, menyertai anda untuk memohon dari Allah Bapa kita yang mencintai Gereja-Nya dan membangunnya di atas fondasi para Rasul, demi perdamaian di seluruh dunia, kesejahteraan Gereja… Saya menghargai di dalam hati saya kenangan yang masih amat hidup akan pertemuan terakhir kita sewaktu kita pergi bersama sebagai peziarah perdamaian ke kota Assisi, untuk merenungkan hubungan yang mendalam yang menggabungkan pencarian akan Allah dan akan kebenaran, serta perdamaian dan keadilan di dunia. Saya berterima kasih kepada Tuhan yang telah mengizinkan saya untuk menguatkan bersama anda, Paduka Suci, ikatan-ikatan persahabatan yang tulus serta persaudaraan yang autentik yang mengikat kita, dan untuk memberi kesaksian kepada seluruh dunia visi yang luas yang kita miliki bersama, sehubungan dengan tanggung jawab yang kepadanya kita terpanggil sebagai orang-orang Kristen dan Pastor dari kawanan domba yang telah dipercayakan oleh Allah kepada kita… Di hadapan tugas yang demikian mendesaknya, kita wajib menawarkan kepada umat manusia di dalam keseluruhannya citra manusia yang telah memperoleh kedewasaan iman yang dapat memadukan kekuatan, walaupun ada ketegangan antara manusia, berkat pencarian bersama mereka akan kebenaran, dalam kesadaran bahwa masa depan penginjilan bergantung kepada kesaksian dari kesatuan yang ditanggung oleh Gereja… Saya amat terhibut untuk mencatat demikian pula, bahwa Paduka Suci, karena anda telah terpanggil untuk pelayanan sebagai Uskup Agung Konstantinopel dan Patriark Ekumenis, 20 tahun lalu, telah selalu memperhatikan di dalam hati anda, perkara kesaksian yang ditanggung oleh Gereja dan segala kesuciannya di dalam dunia masa kini… Dengan sentimen-sentimen iman, harapan, dan kasih ini, saya mengulangi kepada anda, Paduka Suci, harapan-harapan baik saya yang mendalam dan bertukar dengan anda salam persaudaraan dalam Kristus Tuhan kita.”[1]

Di sini, kita melihat pesan Benediktus XVI kepada sang patriark “Ortodoks” Bartholomeus I. Ia berulang kali menyebut pemimpin dari gereja non-Katolik ini “Paduka Suci”. Ia berkata bahwa St. Andreas, seorang Katolik dan santo dari Gereja Katolik, memberikan perlindungan surgawi kepada gereja skismatis. Benediktus XVI berkata bahwa ia dan sang pemimpin skismatis memberikan kesaksian kepada seluruh dunia sebagai gembala dari Gereja yang sejati. Benediktus XVI lalu menyatakan sang skismatis sebagai “Pastor dari kawanan domba yang telah dipercayakan oleh Allah kepada kita”. Dalam kata lain, bahwa sang skismatis itu adalah seorang pastor sejati dari gereja yang satu dan sejati ini dan bahwa Allah menempatkannya di posisi itu! Benediktus XVI berkata bahwa sang skismatis terpanggil oleh Allah untuk memimpin sebuah gereja skismatis sejak 20 tahun lalu: “anda telah terpanggil untuk pelayanan sebagai Uskup Agung Konstantinopel dan Patriark Ekumenis”. Sekali lagi, Benediktus XVI memberikan bukti bagi mereka yang mencari kebenaran tentang masalah ini bahwa ia semata-mata hanya seorang Anti-Paus skismatis.

Sambutan Benediktus XVI, 16 Desember 2011, kepada Delegasi otoritas-otoritas “religius” dan sipil dari Ukraina. Delegasi ini termasuk anggota-anggota dari gereja “ortodoks” negara tersebut yang dipimpin oleh “Uskup Agung” Filipus dari Poltava dan Myrhorod: “Saya menujukan pikiran yang khusus kepada para perwakilan yang terkemuka dari Gereja Ortodoks, bersama Uskup Agung Poltava dan Myrhorod, yang mengungkapkan penghargaan saya yang tulus akan kehadiran mereka yang penuh makna.”[2]

Sekali lagi, sewaktu berbicara tentang seorang uskup skismatis “ortodoks” lainnya, ia menyatakan sang uskup skismatis itu sebagai “uskup agung”. Untuk menyatakan seseorang sebagai seorang uskup agung berarti bahwa anda percaya bahwa ia adalah uskup yurisdiksional dari Gereja yang satu dan sejati.

Bidah-Bidah Terkini Benediktus XVI

Catatan kaki:

[1] L’ Osservatore Romano, 7 Desember 2011, hal. 5.

[2] L’ Osservatore Romano, 21 Desember 2011, hal. 19.